Tari Saman Gayo
Saman atau Tari tangan seribu adalah tarian tradisional Melayu Masyakat Gayo Yang berasal dari blangkejeren kabupaten Gayo lues,Nama “saman” diambil dari orang yang menciptakan dan mengembangkan tarian ini,Syeikh Saman, Yaitu salah seorang ulama yang menyebarkan agama islam di Nanggroe aceh darussalam, Sumatra, Indonesia.
Bahasa syair atau lagu yang digunakan adalah bahasa arab dan gayo yang memuat pesan dakwah,Sindiran,pantun nasehat dan pantun percintaan.Tarian ini dikenal dengan beberapa jenis nama Yaitu:
1.Saman gayo (aceh tenggara,gayo lues,Bener meriah dan aceh tengah)
2.Saman Lokop (Aceh timur)
Belum di temukan penjelasan yang lebih rinci mengenai persamaan dan perbedaan tarian saman dari masing-masing daerah tersebut.Tapi,Saya Salah satu putra daerah gayo yang berdomisi di Kabupaten Bener meriah setidaknya sedikit tau tentang persamaan dan perbedaan tari saman dari kedua daerah ini.
Persamaannya kedua saman ini menggunakan bahasa gayo,dan perbedaannya hanya dalam variasi diaelek dan pakaian kerawang (pakaian tradisional gayo) dan warnanya.
Tarian saman tidak hanya digemari oleh masyarakat gayo sendiri,tapi juga oleh orang aceh pesisir dan masyarakat luas pada umumnya,bahkan sampai kemanca negara.faktor ini yang menyebabkan saman banyak mengalami perubahan.Walaupun perubahan saman pada kalangan orang gayo juga ada.Tapi,keasliannya masih tetap di pertahankan sampai sekarang.
Jika ingin menonton pagelaran seni saman yang masih asli,bisa mengunjungi blangkeren kabupaten gayo lues.Biasanya acara lomba pertandingansaman dilakukan setahun sekali bertepatan pada acara merayakan ulang tahun republik indonesia pada bulan agustus.
Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran nabi muhammad saw.salin itu,khususnya dalam konteks kekinian,tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar kabupaten dan negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa gayo)
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki,Tetapi jumlahnya harus ganjil.Namun, dalam perkembangan selanjutnya,tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan,tetapi tidak ada campuran.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh.Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar